Rubrik Keluarga: Pentingnya Dialog Ayah dan Anak
Peran Ayah dalam Mendidik Anak
Sebuah
tulisan ilmiah akan menjadi inspirasi kajian kita dalam tema ini.
Tulisan ilmiah tersebut karya Sarah binti Halil bin Dakhilallah
al-Muthiri, untuk meraih gelar magister di Universitas Umm al-Quro,
Mekah, Fakultas Pendidikan, Konsentrasi Pendidikan Islam : “Dialog orangtua dengan anak dalam al-Qur’an al-Karim dan aplikasi pendidikannya”
Dari judulnya saja, sudah luar biasa. Dan memang luar biasa isinya. Menarik ya yah….
Sudah gak sabar nih untuk baca bersama…. Peran ayah dalam mendidik anak
Sudah gak sabar nih untuk baca bersama…. Peran ayah dalam mendidik anak
Menurut
tulisan ilmiah tersebut, terdapat 17 dialog (berdasarkan tema) antara
orangtua dengan anak dalam al-Qur’an yang tersebar dalam 9 Surat.
Ke-17 dialog tersebut dengan rincian sebagai berikut:
Ke-17 dialog tersebut dengan rincian sebagai berikut:
• Dialog antara ayah dengan anaknya (14 kali)
• Dialog antara ibu dan anaknya (2 kali)
• Dialog antara kedua orangtua tanpa nama dengan anaknya (1 kali)
Lihatlah ayah, Masya Allah…
Ternyata
al-Qur’an ingin memberikan pelajaran. Bahwa untuk melahirkan generasi
istimewa seperti yang diinginkan oleh Allah dan Rasul-Nya, harus dengan
komposisi seperti di atas. Pentingnya mengajarkan kejujuran pada anak juga menjadi poin penting dalam pendidikan anak yaa.
Jika kita bandingkan, ternyata dialog antara ayah dengan anaknya, lebih banyak daripada dialog antara ibu dengan anaknya. Jauh lebih banyak. Lebih sering. 14 banding 2!Kalau hari ini banyak muncul ayah ‘bisu’ dalam rumah, inilah salah satu yang menyebabkan munculnya banyak masalah dalam pendidikan generasi.Sebagian ayah seringkali kehabisan tema pembicaraan dengan anak-anaknya.
Sebagian
lagi hanya mampu bicara dengan tarik urat alias ngamuk, eh maaf…marah.
Ada lagi yang diaaamm saja, hampir tidak bisa dibedakan saat sedang
sariawan atau memang tidak bisa bicara.
Sementara
sebagian lagi, irit energi; bicara seperlunya. Ada juga seorang ayah
yang saat dia belum selesai bicara sang anak bisa menyela, “Cukup yah,
saya bisa lanjutkan pembicaraan ayah.” Saking rutinitas yang hanya basa
basi dan itu-itu saja.
Jika begitu keadaan para
ayah, maka pantas hasil generasi ini jauh dari yang diharapkan oleh
peradaban Islam yang akan datang. Para ayah selayaknya segera memaksakan
diri untuk membuka mulutnya, menggerakkan lisannya, terus menyampaikan
pesannya, kisahnya dan dialognya.
Ayah, kembali ke al-Qur’an..
Dialog lengkap, utuh dan panjang lebar di dalam al-Qur’an, hanya dialog ayah kepada anaknya. Bukan dialog ibu dengan anaknya. Yaitu dialog Luqman dengan anaknya.
Dialog lengkap, utuh dan panjang lebar di dalam al-Qur’an, hanya dialog ayah kepada anaknya. Bukan dialog ibu dengan anaknya. Yaitu dialog Luqman dengan anaknya.
Sebuah nasehat yang lebih berharga
bagi seorang anak dari semua fasilitas dan tabungan yang diberikan
kepadanya. Dengan kajian di atas, kita terhindar dari kesalahan
pemahaman. Salah, jika ada yang memahami bahwa dialog ibu tidak penting.
Jelas
sangat penting sekali dialog seorang ibu dengan anaknya. Pemahaman yang
benar adalah, al-Qur’an seakan ingin menyeru kepada semua ayah:
"ayah,
kalian harus rajin berdialog dengan anak. Lebih sering dibanding ibu
yang sehari-hari bersama buah hati kalian. Dan… Jangan jadi ayah bisu!
Ambil peranan orang tua dalam pendidikan anak" (SUmber)
Comments
Post a Comment