Filosofi T.I.T.I.P : Tips Mondok Bagi Orang Tua (Wali Santri)
Menjadi santri adalah
sebuah pilihan dan juga nikmat yang amat berharga dalam diri seseorang, santri
atau pelajar baru yang baru masuk pesantren pada umumnya akan mengalami sedikit
masalah dengan proses adaptasi dengan lingkungan pesantren.
Orang tua sangat
mengiginkan yang terbaik untuk anaknya, termasuk ketika orang tua telah sepakat
untuk memasukan anaknya ke dalam pesantren, ketika semua sudah dipersiapka
jauh-jauh hari agar anaknya kerasan dan betah di pesantren, tetapi yang namanya
anak baru di pesantren,tetap saja tidak bisa lansung bisa menyesuaikan dengan
kondisi system dan lingkungan pesantren.
Meskipun ada beberapa santri
baru, yang bisa benar-benar langsung kerasan dan bahagia ketika hari-hari
pertama masuk pesantren, tetapi itupun tidak dialami oleh kebanyakan santri
baru. Dan hal-hal yang kadang membuat mereka tidak betah ketika awal masuk
pesantren adalah seperti tidak punya teman, tidak ingin ditinggal oleh orang
tua, bingung dan masih berusaha menyesuaikan dengan segala aktifitas di
pesantren, teman se kamar masih sulit untuk berbaur dan bersosialisasi.
Nah, itulah yang biasanya
akan dialami oleh santri baru ketika masuk ke pesantren, ketika tanda-tanda
diatas dialami oleh santri baru, itu merupakan permasalahan inti dan setalah
poin diatas diraskan olah santri baru, maka hal-hal dibawah ini juga akan
otomatis mengiringi perasaan tidak kerasan mereka di pesantren. Permasalahan itu pastinya membuat
walisantri tambah bingung maka apa yang harus dilakukan walisantri ?????
Penulis punya sedikit TIPS untuk walisantri dalam memperjuangkan anaknya yaitu yang terkandung pada kata bahasa Jawa
TITIP.
TI (YANG PERTAMA) = TEGA
DAN IKHLAS.
Agar anak bisa sukses di
pesantren, maka orangtua harus tega dan ikhlas melepas anaknya tumbuh dan
berkembang di sana. Harus tega
meninggalkan anaknya, meski sang anak menangis ketika ditinggal. Harus
tega dan ikhlas melihat anaknya bersusah payah mengatasi segala urusannya
sendiri meskipun sampai habis air matanya.
TI (YANG KEDUA) = TABAH
DAN ISTIQAMAH
Agar proses pendidikan
anak bisa berhasil di pondok, maka orangtua harus tabah menjalani semuanya dan
tetap istiqamah (konsisten) dengan niatan itu. Artinya, janganlah mudah surut
hanya karena rengekan atau keluhan dari sang anak. Tetaplah konsisten dengan
niatan semula. Sebab, menuntut ilmu itu tidaklah mudah, apalagi bagi anak yang
terpisah dari orangtua, pastilah banyak halangan dan rintangan yang dihadapi.
Jika orangtua tidak tabah dan istiqamah dalam menjalaninya, sedikit saja
rengekan dari anaknya, akan dengan mudah membuat mundur dan tidak lagi
melanjutkan pendidikan yang sudah direncanakan. Kalau pun ada rengekan dari
santri tentang pondoknya pahami masalahnya dan disikapi sebaik mungkin tanpa
tergesah gesah.
P = PERCAYA
Dan semua itu dasarnya
adalah percaya bahwa PONDOK tidak akan menyia-nyiakan anak didiknya. Dengan
niat yang tulus, proses pendidikan akan dijalankan dengan baik. Keikhlasan yang
menjadi prinsip utama pendidikan di situ, insya Allah akan mampu memberikan
pendidikan yang baik bagi para santrinya. INTINYA PERCAYA !!!!
Mungkin itulah yang bisa
saya bagikan. Semoga tulisan ini bisa menjadi bahan referensi bagi calon santri
baru, orang tua, wali santri yang memiliki niat mulia yaitu memasukan anaknya
ke pondok pesantren, selamat mondok, Ayo Mondok.!! Semangat Mondok !!!!
Pesantrenku Keren..!
Oleh Kharis Mahmud, S.Ag
Micro Hair Trimmer - TITanium Art
ReplyDeleteTITS-MELL'S FAST TITS MONEY GARD TICKETS. A very similar concept to nipple piercing jewelry titanium an titanium chain old fashioned smith titanium shaving brush, titanium curling wand We have a pair of razor to suit the hair titanium trimmer