Jangan Doakan Anak Betah di Pondok!




Kenapa? Nanti pada mau minta pulang dong!

Sebenarnya bukan itu maksudnya. Walau hanya perbedaan satu kata sebenarnya maknanya sungguh berbeda cukup dalam. Jangan doakan anak betah di pondok tapi doakan dia ikhlas di pondok, ikhlas dididik pondok, ikhlas dengan aturannya, ikhlas dengan kesederhanaanya dan lain-lain.
Ikhlas berdimensi ibadah sedangkan betah belum tentu. Ikhlas bisa membuat anak bertahan di pondok, tapi kalau sekedar betah belum tentu diiringi keikhlasan.

Tapi sama saja menanamkan betah atau ikhlas ke anak sama-sama tidak mudah!

Betul. Tapi kita berhusnuzhon kepada Allah bahwa doa minta ikhlas tertanam di hati anak akan lebih mustajab dari sekedar minta betah. Karena ada dimensi ibadah di sana, ada ketundukkan kepada Allah lebih dalam di sana dan ada harapan lebih kuat ketergantungan pada Allah. Dan yang utama bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam, shahabat dan orang-orang sholeh telah mengajarkan banyak doa-doa memohon keikhlasan, seperti:

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

Robbanaa Laa Tuzigh Quluubanaa Ba’da Idz Hadaitanaa wa Hab Lanaa Min-Ladunka Rohmatan, innaka Antal-Wahhaab’
Artinya: “Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Dzat yang Maha Pemberi (karunia).” (QS. Ali Imran: 8).


رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

Robbanaa Afrigh ‘Alainaa Shobron wa Tsabbit Aqdaamanaa wanshurnaa ‘Alal Qoumil Kaafiriin’.
Artinya: “Wahai Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran atas diri kami, dan teguhkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir.” (QS. Al Baqarah: 250).


يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ

Ya Muqollibal Quluubi Tsabbit Qolbiy ‘Alaa Diinika’.
Artinya: “Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.” (HR. At-Tirmidzi no.3522, imam Ahmad IV/302, Al-Hakim I/525. Lihat Shohih Sunan At-Tirmidzi no.2792).
» Do’a ini merupakan doa yang paling sering dipanjatkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.


اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ

Allaahumma Mushorrifal Quluub, Shorrif Quluubanaa ‘Alaa Tho’atika’
Artinya: “Ya Allah, Dzat yang mengarahkan hati, arahkanlah hati-hati kami untuk selalu taat kepada-Mu.” (HR. Muslim).

Tapi ikhlas itu mudah dikatakan tapi sulit diamalkan


Baca Juga






Bisa jadi ... tapi ikhlas itu pekerjaan hati bukan pekerjaan fisik. Siapa yang membolak-balik hati? Ya pasti Allah. Mari sama-sama memohon dengan sungguh-sungguh kepada Allah, agar anak kita diberi keikhlasan dan tentunya pasti rasa ikhlas kita juga sebagai orangtua. Karena bathin anak dan orangtua itu tersambung. Jika kita sendiri tidak ikhlas bagaimana mengharapkan tertanam keikhlasan dalam diri anak. Wallahu a’lam

Mari sama-sama belajar ikhlas (RiM)

Comments