20 tahun kemudian: Hikmah Gontor


By : Oky Rachmatulloh
Simak video dibawah ini, lalu perhatikanlah bagaimana dengan tulis dan ikhlas UAS memberi pernyataan bahwa salah satu penyesalan yg saat ini dia alami, atau hal apa yg akan dia lakukan jika masih diberi kesempatan untuk kembali muda lagi adalah, masuk dan belajar di Pondok Modern Gontor. Penyesalan yg tak akan bisa dia kembalikan, meskipun dia sudah di Mesir 4 tahun, di Maroko 2 tahun, ceramah di berbagai belahan Indonesia bahkan dunia. Tapi satu hal itu yg menjadi penyesalannya adalah, tidak bisa masuk Gontor.
Mirip dengan atasan saya dulu di Bandung, beliau dulu semangat sekali mau masuk Gontor, tapi Tetangganya yg lulusan Gontor ada yg berprofesi jadi supir angkot. Sehingga bapaknya melarangnya masuk Gontor.
"Kamua mau jadi seperti si ANU yg cuma jado aupir angkot? Mau masuk Gontor lalu jadi aupir kaya dia? "
Sekarang, 30 tahun kemudian kata-kata penyesalan itu keluar dari bibir beliau. Melihat DR. Hidayat Nur Wahid, orang yg begitu sangat dia kagumi ternyata adalah alumni Gontor. Dan saya tidak tahu sudah jadi apa supir angkot yg dulu membuatnya gagal ke Gontor iti sekarang. Semoga memberi manfaat....
Jika antum adalah wali santri Gontor saat ini, maka jangan lihat putera-puteri anda itu sekarang, jangan lihat mereka pas jadi santri, atau bahkan jangan melihat mereka ketika jadi alumni, tapi lihatlah mereka 20-30 tahun yg akan datang. Ketika mereka sudah terjun ke masyarakat, ketika mereka sudah menjadi panutan di masyarakat, ketika mereka sudah mencurahkan segala ilmu yg mereka dapatkan dari Gontor ini kepada dunia. Disitulah anda bisa menilai, apa yg sudah anda tanam 20-30 tahun yg lalu, kini sudah berbuah dengan baik.
Gontor menyiapkan pemimpin untuk masa depan. Bukan masa kini, masa yg akan datang. Entah apa yg diajarkan Allah kepada para kyai ini, tapi penugasan apapun yg diberlakukan di Gontor intinya adalah pendidikan. Bagaimana mengatur organisasi, di bentak, dimarahi, di arahkan, bagaimana bisa berhadapan dengan orang lain, mengatur arah bicara, meyakinkan orang lain, menyempurnakan ikhtiar, menyegrakan ibadah, meskipun itu semua kita anggap main-main saat ini, tapi lihatlah 20-30 tahun lagi, kita alan terbelalak, bahwa ternyata apa yg selama ini di ajarkan di Gontor ternyata terasa sekali manfaatnya.
Persis dengan apa yg di sampaikan kyai Syukri dalam pertemuan dengan kelas enam angkatan kami dulu. Dengan semangat menyala-nyala beliasi sampaikan :
"Jangan lihat kalian saat ini yg cuma jadi tukang tidur dikelas, jangan melihat kalian saat ini yg cuma jadi tukang sapu Rayon (Asrama) jangan melihat kalian yg cuma cuma jadi supir mobil sampah, tapi lihat kalian 20-30 lagi. Mau jadi apa kalian? Lihatlah 20-30 tahun lagi apa yg akan kalian perbuat. Suatu saat nanti ketika klain jadi orang, semoga menjadi pribadi yg bermanfaat nagi orang banyak. Insya Allah.... "

Ya Rahman... apa yg beliau sampaikan itu jadi kenyataan saat ini... 20 tahun lalu beliau menyampaikan ini...dan inilah kami saat ini... (Ustadz Oky, sebagaimana dicopy di akun Facebook Beliau)

Comments